Minggu, 29 November 2015

kriteria chaucy



3.5 KRITERIA CAUCHY
3.5.1 Definisi
 Barisan bilangan real X= (xn), n  N disebut barisan Cauchy  jika untuk setiap ɛ ≥ 0 ada bilangan asli H(ɛ) sedemikian sehingga untuk setiap bilangan asli n, m diperoleh│xn-xm│ < ɛ.
Secara simbolik dapat ditulis:
X= (xn) Cauchy ( ) ( H(ɛ)  N )  [( n, m  N) n, m ≥ H(ɛ) │xn-xm│ < ɛ].
3.5.2 Lemma
Jika barisan bilangan real X= (xn) , n  N konvergen maka X adalah barisan Cauchy.
Bukti :
Adib : X= (xn) , n  N konvergen X= (xn) , n  N konvergen maka X adalah barisan Cauchy.
Ambil ɛ>0 sembarang
Karena X= (xn) , n  N konvergen maka lim (xn) ada.
Misalkan lim (xn) = x
(xn)→x ( ) ( K( )  N )  [( n, m  N) n ≥ K( ) │xn-x│ < ].
Pilih H(ɛ) = K( ). Sehingga untuk n, m ≥ H(ɛ) maka diperoleh
│xn-xm│= │(xn-x ) + (x-xm)│≤ │xn-x│+ │xm-x│
                                                <  + = ɛ
... ( ) ( H(ɛ)  N )  [( n, m  N) n, m ≥ H(ɛ) │xn-xm│ < ɛ].
... X=(xn) , n  N adalah barisan Cauchy.

3.5.3 Lemma
Barisan chaucy adalah barisan terbatas.
Adib : ( M R) M>0  │xn│≤ M, ( n N)
Misalkan X=(xn) barisan chaucy
X=(xn) Chaucy ( ) ( H(ɛ)  N )  [( n, m  N) n, m ≥ H(ɛ) │xn-xm│ < ɛ].
Karena berlaku untuk sebarang ɛ>0 maka untuk ɛ =1 terdapat H=H(1) dan n≥H sedemikian sehingga berlakulah │xn-xH│≤ 1.
dengan ketaksamaan segitiga diperoleh
│xn│≤ │xH│+ 1, n ≥ H.
pilih M = sup {│x1│, │x2│,…, │x H-1│, │xH│+ 1}
Berarti ( M > 0 )  │xn│≤ M,  n  N.
...  X=(xn) terbatas

3.5.4 Lemma
Jika X=(xn) barisan chaucy maka X=(xn) barisan konvergen.
Bukti ;
X=(xn) barisan chaucy maka berdasarkan lemma 3.5.3 bahwa barisan tersebut adalah terbatas. Sementara menurut teorema 3.4.3 (Bolzano Weierstrass) barisan yang terbatas pasti memiliki paling sedikit satu sub barisan yang konvergen.
Misalkan sub barisan X=(xn) adalah X’=(xnk) yang konvergen ke x*
Adit : bahwa X konvergen ke x*
Ambil ɛ>0 sembarang
X=(xn) chaucy ( ) ( H(ɛ)  N )  [( n, m  N) n, m ≥ H(ɛ) │xn-xm│ < ɛ].
Juga berlaku
( ) ( H( )  N )  [( n, m  N) n, m ≥ H( ) │xn-xm│ < ]………..(*)
Karena X’=(xnk) konvergen ke x*  maka terdapat bilangan asli K≥ H( )  │xn-x*│< ,  n, m ≥ H( ) .
karena
K≥ H( ) maka dapat dipilih m=K sehingga persamaan (*) dapat ditulis
( ) ( H( )  N )  [( n, m  N) n, m ≥ H( ) │xn-xm│ < ]
Selanjutnya jika n H( ) maka diperoleh
│xn-x*│= │(xn-xk) + (xk-x*)│
              ≤ │xn-xk│+ │xk-x*
              <
 + = ԑ
...  ( ) ( H( )  N )  [( n, m  N) n, m ≥ H( ) │xn-x*│ < ]
... lim
(xn) = x*
...
X=(xn) konvergen.
3.5.5. Beberapa Contoh
(a) Barisan  konvergen.
Tentu saja kita telah membuktikan bahwa barisan ini konvergen ke 0 pada
3.1.7(a). Tetapi untuk menunjukkan secara langsung bahwa barisan ini Cauchy, kita
catat bahwa bila diberikan sebarang e > 0. maka terdapat H = H(e)ÎN, sehingga H >
( ) (Mengapa?). Dari sini, bila m,n ³ H, maka
Karena e > 0 sebarang, maka  barisan Cauchy; berdasar kriteria Konvergensi
(b). Misalkan X = (xn) didefinisikan dengan
X1 = 1, X2 = 2 dan xn=  (xn-2+ xn-1) = untuk n > 2.
Dapat ditunjukkan dengan induksi bahwa 1 £ xn £ 2 untuk semua nÎN. Beberapa
perhitungan menunjukkan bahwa barisan x tidak menoton. Tetapi, karena sukusukunya
diperoleh dari rata-rata, mudah dilihat bahwa
 untuk nÎN
(Buktikan dengan induksi) Jadi, bila m > n, kita dapat menggunakan ketaksamaan
segitiga untuk memperoleh

Karena itu, bila diberikan e > 0, dengan memilih n yang begitu besar sehingga
dan bila M ³ n, maka  < e . Karenanya, X barisan Cauchy. Dengan
menggunakan Kriteria Cauchy 3.5.4 diperoleh barisan X konvergen ke suatu bilangan
x.
Untuk mencari nilai x, kita harus menggunakan aturan untuk definisi
yang akan sampai pada kesimpulan
 , yang memang benar, tetapi tidak informatif. Karena itu, kita harus mencoba cara yang lain.
Karena X konvergen ke x, demikian juga halnya subbarisan Xdengan indeks
ganjil. Menggunakan induksi pembaca dapat menunjukkan bahwa [lihat 1.3.3 (c)]

                                                                 
Dari sini diperoleh bahwa (bagaimana ?) x = lim X = lim X= 1+
 (c) Misalkan Y = ( ) barisan dengan

Jelaslah, Y bukan barisan monoton. Tetapi, bila m > n, maka
Karena 2r-1 £ r! [lihat 1.3.3 (d)], karenanya bila m > n, maka (mengapa ?)
Karena itu, (yn) barisan Cauchy, sehingga konvergen, katakan ke y, saat ini kita tidak
dapat menentukan nilai y secara langsung; kita mempunyai
dari sini, kita dapat menghitung nilai y sampai derajat akurasi yang diinginkan dengan
menghitung yn untuk n yang cukup besar. Pembaca sebaiknya mengerjakan hal ini dan
menunjukkan bahwa y sama dengan 0.632 120 559. (Tepatnya y adalah 1-
(d) Barisan  divergen.
Misalkan H = ( ) barisan yang didefinisikan dengan
Untuk  nÎN, yang telah dibahas pada 3.3.3 (b). Bila m > n, maka
Karena masing-masing suku m-n ini melebihi
Khususnya, bila m = 2n kita mempunyai .Hal ini menunjukkan bahwa H
bukan barisan Cauchy (mengapa ?); karenanya H bukan barisan konvergen.
3.5.6. Definisi. Barisan X = ( ) dikatakan kontraktif bila terdapat konstanta C, 0 <
C < 1, sehingga untuk semua nÎN. Bilangan C disebut
konstanta barisan kontraktif tersebut.                                                      

3.5.7. Teorema. Setiap barisan kontraktif merupakan barisan Cauchy, karenanya konvergen.
Bukti :
Bila kita menggunakan kondisi barisan kontraktif, kita dapat membalik langkah
kerja kita untuk memperoleh:
Aljabar Himpunan
untuk m > n, kita mempunyai
                                             =
 
Karena 0 < C < 1, maka lim(Cn) = 0 [lihat 3.1.11(c)]. Karena itu (xn) barisan Cauchy,
sehingga (xn) konvergen.
Dalam proses menghitung limit dari barisan kontraktif, sering sangat penting
untuk mengestimasi kesalahan pada tahap ke-n. Berikut ini kita memberikan dua estimasi;
pertama melibatkan dua suku kata pertama dan n; yang kedua melibatkan
selisih xn-xn-1.
3.5.8. Akibat. Bila x = (xn) bariasan konstraktif dengan konstanta C, 0 < C < 1, dan x*
= lim X, maka :
(i).
(ii).
Bukti :
Kita telah melihat pada bukti terdahulu bahwa bila m>n, maka
Bila kita menggunakan limit pada ketaksamaan ini (terhadap m), kita
peroleh (i).
Untuk membuktikan (ii), kita gunakan lagi m > n, maka
Dengan induksi diperoleh
Karenanya
Bila kita menggunakan limit pada ketaksamaan ini (terhadap m) diperoleh (ii).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar